Category Archives: Krustasea dan Moluska

The Habitat Characteristic and Reproduction Aspects of Coconut Crab (Birgus latro) in Uta Island, North Mollucas Province


SUMMARY

The Habitat Characteristic and Reproduction Aspects of Coconut Crab (Birgus latro) in Uta Island, North Mollucas Province
Supervised by  SULISTIONO and ETTY RIANI

2013
Published by Jurnal Aquasains. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan. Vol 2. No.1, Edisi Agustus 2013

birgus latro, crustacea, kepiting kelapa, konservasi, Coconut crab (B. latro) is one of crustacea species which has high economic value, but it is considered rare and classified into vulnerable category by the International Union for Conservation of Nature (IUCN). In Indonesia, the status of this animal population has been not exactly identified, but it has tended to decline because of local people consumption and its habitat quality degradation. Regarding importance of the species resources, thus undestanding its biology and ecology aspects can be applied as the proper management stock and effort of preservation. Read the rest of this entry

Distribusi dan Habitat Kepiting Kelapa (Birgus latro) di Dunia


Distribusi dan Habitat Kepiting Kelapa (Birgus latro

Birgus latroKepiting kelapa pertama kali ditemukan oleh Rumphius pada tahun 1705, namun sebenarnya telah diketahui oleh orang-orang eropa sejak perjalanan eksplorasi William Dampier sekitar tahun 1688.   Literatur-literatur yang ditulis oleh para ahli biologi yang mengunjungi pulau-pulau di sekitar Samudera Hindia dan Pasifik pada awalnya lebih banyak menginformasikan mengenai kemampuan kepiting ini dalam membuka dan memindahkan kelapa dari pohonnya.  Baru setelah tahun-tahun berikutnya penelitian yang lebih mendalam terhadap pengenalan akan siklus hidup, tingkah laku, reproduksi, fisiologi dan anatominya dilakukan

Read the rest of this entry

Klasifikasi dan Morfologi Kepiting Kelapa (Birgus latro)


Klasifikasi Birgus latro

kepiting kenari (Birgus latro)Kepiting kelapa atau B. latro termasuk ke dalam Kelas Krustase, Filum Arthropoda darat yang terbesar di dunia (Altevogt, R dan Davis, T.A., 1975). Penduduk Kepulauan Maluku menyebutnya Kepiting Kenari. Kepiting ini dikenal karena kemampuannya mengupas buah kelapa dengan capitnya yang kuat untuk memakan isinya. Dia satu-satunya spesies dari Genus Birgus. lanjutkan membaca

Pesona Pulau Uta dalam Gambar dengan Birgus latro-nya


Pulau uta adalah salah satu pulau tak berpenghuni yang ada di Kabupaten Halmahera Tengah, Propinsi Maluku Utara, Indonesia.  Pulau ini secara geografis terletak di 0000’23’’ – 0001’23’’  LU dan  129037’29’’ -129038’18’’ BT. Ukuran pulaunya memang sangat kecil, tapi potensinya sangat luar biasa.  Dengan statusnya sebagai pulau tak berpenghuni dan kaya pohon kelapa, maka pulau ini menjadi habitat yang aman bagi kehidupan kepiting kelapa.

Lihat selengkapnya berikut ini

Menangkap Kepiting Kelapa “Birgus latro”


Kepiting kelapa atau yang disebut dalam bahasa latin Birgus latro, atau yang lebih populer di Maluku Utara sebagai Kepiting Kenari merupakan artropoda darat terbesar di dunia.  Kepiting ini dikenal karena kemampuannya mengupas buah kelapa dengan capitnya yang kuat untuk memakan isinya. Birgus latro adalah satu-satunya spesies dari genus Birgus.

Perhatikan di sini dan Lihat cara menangkapnya agar tangan anda selamat dari jepitannya

Morfologi Gastropoda


Intro
Salah satu kelas dari molluska yang bernilai ekonomis penting adalah gastropoda. Secara umum, kelas Gastropoda merupakan kelas terbesar dari Mollusca lebih dari 60.000 sampai 80.00 spesies yang telah teridentifikasi dan 15.000 diantaranya dapat dilihat dalam bentuk fosilnya. selengkapnya klik di sini

Siput Batu Laga (Turbo marmoratus)


siput mata bulan

siput batu laga

Turbo marmoratus umumnya dikenal sebagai Turban sorban marmer, Turban shell hijau, atau siput hijau atau di Maluku dikenal dengan nama Siput Batu Laga. Ini adalah siput laut dari famili Turbinidae yang besar, dengan tempurung tebal dan operkulum besar mengkilat yang menutup pintu belakang ketika hewan masuk ke dalam shell (cangkang) untuk keamanan dari pemangsa atau ketika merasa terganggu. Selain itu, cangkang dari marmer juga digunakan sebagai nacre dan di beberapa tempat opercula telah digunakan sebagai pemberat kertas. lengkapnya di sini

FUNGSI SARAF OTOT DALAM PERGERAKAN KRUSTASEA


Sistem Saraf Otot Krustasea

saraf ototSemua hewan menghadapi tantangan yang sama dalam gerakan pengendalian lingkungan mereka. Sistem saraf pusat harus aktif dan mengontrol secara efektif serat otot untuk mampu bertingkah laku. Untuk otot multi fungsional, tipe serat otot harus diaktifkan secara selektif berdasarkan tugas perilaku. Dalam arthropoda yang memiliki beberapa motor neuron, tidak susah dimgerti bagaimana menyelesaikan aktivasi sistem saraf secara selektif.

Dalam tulisan ini digunakan sistem neuromuskuler dari kepiting yang berjalan untuk mencari tahu penjelasan yang rinci tentang hubungan antara pola gerakan saraf dan kontraksi otot yang dihasilkan, menekankan bagaimana menggunakan otot-otot dengan karakteristik fisiologi yang berbeda dalam berjalan. Kepiting menggunakan sejumlah kecil neuron motor yang membuat sistem model mereka menarik untuk diselidiki bagaimana gerakan perilaku sistem kontrol saraf.

selanjutnya